Sinopsis Wedding Agreement, Sakitnya Menikah dengan Orang yang Tidak Mencintai Kita

Menikah sejatinya untuk mencari kebahagian. Tapi, apa jadinya jika pernikahan tidak dilandasi dengan rasa cinta? Seperti yang terjadi dalam film Wedding Agreement

Film buatan anak bangsa ini mengisahkan tentang perjodohan. Sedih, geram, dan menguras emosi menjadi satu saat kamu nonton film ini. 

Loading...

Simak sinopsis Wedding Agreement berikut biar penasaran kamu sedikit terjawab.

Sinopsis Wedding Agreement

image via www.idntimes.com

Informasi Tentang Film Wedding Agreement

  1. Judul : Wedding Agreement
  2. Genre : Drama percintaan
  3. Durasi : 100 menit
  4. Waktu rilis : 8 Agustus 2019
  5. Negara : Indonesia
  6. Bahasa : Indonesia
  7. Sutradara : Archie Hekagery
  8. Produser : Chand Parwez Servia
  9. Naskah : Archie Hekagery dan Mia Chuz
  10. Adaptasi : Novel berjudul Wedding Agreement karya Mia Chuz
  11. Penyunting : Cesa David Luckmansyah
  12. Aktor & aktris :
    • Indah Permatasari
    • Refal Hady
    • Jeff Smith
    • Aghniny Haque
    • Mathias Muchus
    • Ria Ricis
    • Bucek
    • Unique Priscilla
    • Fergie Brittany
    • Ria Irawan
    • Yati Surachman

Sinopsis Wedding Agreement

1. Awal Perjodohan

Kisah perjodohan dalam sebuah pernikahan memang sudah lazim terjadi di masyarakat Indonesia. Ada yang langgeng, namun tidak sedikit yang bercerai.

Salah satu kisah perjodohan ditampilkan lewat film ini, sangat menarik untuk di tonton dan diambil hikmahnya.

Dua tokoh utama dalam film ini yaitu Bian (suami) dan Tari (istri). Mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka yang sudah lama bersahabat.

Ibu Bian menderita sakit kanker, sehingga Bian berusaha berbakti dengan menerima perjodohan ini. Semua ini dilakukan semata-mata untuk membahagiakan Ibunya, tidak lebih.

Bian sama sekali tidak mencintai Tari, bahkan dia sudah memiliki tunangan bernama Sarah. Setelah resmi menikah, Bian mengajukan surat perjanjian kepada Tari.

2. Peraturan Pernikahan

Surat tersebut berisi beberapa hal yang harus dilakukan selama masa pernikahan. Bian menuliskan bahwa pernikahan mereka harus berakhir selama 1 tahun kedepan.

Selain itu, Tari tidak boleh diperkenankan masuk ke dalam kamar Bian. Intinya, meski mereka telah menikah, namun kehidupan sehari-harinya tidak boleh saling terlibat. Bahkan, kamar mereka pun terpisah.

Melihat surat perjanjian itu, Tari merasa hancur. Suami yang dicintainya ternyata sama sekali tidak mencintainya, bahkan telah memiliki hubungan dengan wanita lain.

Hatinya bak tersambar petir, pernikahan yang dia dambakan ternyata hanyalah sebuah “kontrak”. Namun Tari berusaha kuat dan sabar, dia bertekad untuk tetap menjadi istri yang berbakti kepada suaminya.

3. Masa pernikahan

Selama pernikahan berlangsung, Tari selalu menyiapkan keperluan Bian. Bahkan setiap hari dia juga membuatkan bekal makanan untuk dibawa ke kantor.

Sebaliknya, sikap Bian justru sangat dingin dan acuh terhadap Tari. Bian juga masih terus menjalin hubungan dengan Sarah, tunangannya. Seiring berjalannya waktu, tidak sekalipun kebahagiaan datang pada Tari.

Tari masih tetap bersabar sekuat tenaga menyaksikan suami yang dicintainya bersikap dingin dan selingkuh dengan Sarah. Hingga suatu hari, Bian jatuh sakit dan sejak saat itu dia merasa “jatuh hati” pada Tari.

Bian mulai luluh karena sikap Tari yang sangat baik, perhatian, dan sabar. Di sisa masa kontrak pernikahannya, Bian semakin jatuh cinta pada Tari. Endingnya, mereka tetap melanjutkan pernikahan.

Review Wedding Agreement

Nah, setelah baca sinopsis Wedding Agreement, saatnya simak review dari film ini. Jika kamu pecinta film drama, maka wajib nonton Wedding Agreement. 

Film ini bakalan bikin kamu baper karena tokoh Tari dan Bian sangat kuat dalam membawa emosi penonton.

Kamu bisa sangat geram dengan Bian, sekaligus sangat kagum dengan sosok Tari yang begitu tegar menjalani bahtera rumah tangga yang sulit.

Selain menikmati emosi yang ditampilkan, kamu juga bisa loh mengambil nilai-nilai dari film ini. Khususnya kamu yang sudah menikah, eh belum menikah juga ga apa-apa deh. 

Dari film ini kita semua jadi sadar bahwa pernikahan bukanlah hal sembrono yang bisa dipermainkan. Pernikahan adalah ibadah, kita bertanggung jawab penuh langsung dengan Tuhan.

Selain itu, menjalin hubungan percintaan di dalam pernikahan juga sangat penting. Lebih penting lagi jika cinta itu berlandaskan agama yang kuat.

Jika pondasi cinta dan agama sudah kuat, kita tidak mungkin lancang untuk mempermainkan janji suci ini. Semoga bisa jadi pembelajaran buat kamu ya!

Loading...

Reply