Dua Garis Biru Bukan Sekadar Film Kebebasan, Ini Dia Sinopsisnya
Hanya dalam kurun waktu 6 hari, film Dua Garis Biru sukses meraih lebih dari 1 juta penonton. Namun di balik itu, ada banyak pihak yang menyayangkan isi dari film ini. Mereka menganggap Dua Garis Biru terlalu mengeksploitasi kebebasan remaja dalam berpacaran.
Padahal jika diamati, film yang disutradarai sekaligus ditulis oleh Gina S. Noer ini memiliki banyak makna positif yang tersirat, alih-alih hanya berfokus pada “kelewatan batas”.
Film ini sejatinya memiliki pesan mengenai pentingnya edukasi seks sedini mungkin kepada anak-anak. Dua Garis Biru juga menjadi wadah untuk berdiskusi tentang pernikahan dini yang masih dianggap tabu di Indonesia.
Kemampuan akting para pemerannya di sepanjang 113 menit itu pun mampu mempermainkan emosi dan membantu menyampaikan pesan-pesan tersembunyi yang terkandung di dalam film. Tak pelak, pada perhelatan Indonesian Movies Actors Awards (IMAA) 2020, film ini sukses mendapatkan banyak penghargaan.
Di ajang yang digelar pada Juli 2020 lalu, Dua Garis Biru memborong sejumlah piala penghargaan, antara lain: Pemeran Utama Pria Terfavorit, Pemeran Utama Wanita Terfavorit, Pemeran Wanita Pendukung Terfavorit, Pasangan Terfavorit, dan Film Favorit.

image via kompasiana.com
Sinopsis Dua Garis Biru
Film ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang masih duduk di bangku SMA. Adalah Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Adhisty Zara), mereka saling mencintai satu sama lain. Bima adalah seorang siswa yang memiliki nilai akademik rendah, sedangkan Dara kebalikannya. Meski begitu, mereka saling mewarnai hidup satu sama lain.
Suatu ketika, keduanya melewati batas dalam berpacaran. Bima dan Dara melakukan hubungan seks di luar nikah. Usai kejadian itu, mereka berdua tidak saling bicara, hingga pada akhirnya, Dara diketahui mengandung seorang bayi.
Mengetahui kabar itu, keduanya diliputi emosi yang bergejolak. Bima mengalami pergulatan batin, diliputi cemas dan ketakutan, sehingga meminta agar Dara mengaborsi kandungannya. Permintaan yang ditolak oleh Dara.
Keceriaan masa remaja pun hilang seketika. Cita-cita dan harapan hancur. Mereka yang baru berusia 17 tahun harus menanggung atas perbuatan yang kelewat batas itu. Hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Diceritakan pada suatu kegiatan sekolah, Dara keceplosan bahwa dirinya sedang mengandung bayi. Hal itu pun membuat geger satu sekolah, membuat pihak guru pada akhirnya menghubungi orang tua Bima dan Dara. Scene ini merupakan momen menegangkan, di mana orang tua keduanya akhirnya mengetahui apa yang sebenanrnya terjadi.
Meski diliputi rasa kecewa, masing-masing orang tua mereka pun akhirnya menerima keadaan tersebut. Bima dan Dara pun akhirnya memutuskan untuk menikah muda.
Kehidupan rumah tangga pasangan yang masih belia nyatanya tak semudah yang mereka bayangkan. Rumah tangga mereka kerap diwarnai dengan pertengkaran lantaran emosi yang kurang stabil dan sifat kekanak-kanakkan yang masih melekat di antara mereka berdua.
Kondisinya yang sedang hamil membuat Dara lebih sensitif dan meledak-ledak emosinya, terutama saat melihat Bima asyik bermain game sebagaimana remaja pada umumnya.
Di tengah semua guncangan itu, mereka berdua tetap bertahan sampai Dara melahirkan. Namun, kesedihan kembali menyelimuti lantara rahim Dara harus diangkat setelah melahirkan. Kenyataan yang juga tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh sepasang suami-istri muda itu.
Selain Adhisty Zara dan Angga Yunanda, film Dua Garis Biru juga menghadirkan aktor yang tak kalah penting dalam memainkan emosi penonton. Ada Dwi Sasono dan Lulu Tobing yang berperan sebagai orang tua dara; Arswendi Bening Swara dan Cut Mini sebagai orang tua Bima; Rachel Amanda sebagai kakak Bima; dan masih banyak lagi.
Informasi Film Dua Garis Biru
- Judul Film : Dua Garis Biru
- Sutradara : Gina S. Noer
- Produser : Chand Parwez Servia & Fiaz Servia
- Penulis Naskah : Gina S. Noer
- Perusahaan :
- Kharisma StarVision Plus
- Wahana Kreator Nusantara
- Distributor :
- Starvision Plus
- Iflix
- Viu
- Tanggal rilis :
- 27 Juni 2009 (Penayangan khusus)
- 11 Juli 2019 (Indonesia)
- 3 Oktober 2019 (Malaysia & Brunei Darussalam)
- 10 Oktober 2019 (Singapura)
- Durasi : 113 menit
- Pemeran :
- Angga Yunanda
- Adhisty Zara
- Lulu Tobing
- Cut Mini Theo
- Dwi Sasono
- Arswendi Nasution
- Rachel Amanda