Tips Membuat Resolusi Tahun Baru yang Realistis

Resolusi

image via https://www.pantau.com/

Setiap menghadapi pergantian tahun, informasi yang cukup menjadi perhatian adalah ‘tahun baru’ itu sendiri, perlu kita pahami diawal bahwa yang benar waktu kita didunia semakin berkurang.

Oleh karena itu, manfaatkan lah sisa waktu ini sebaik mungkin. Jadilah lebih baik dari waktu waktu yang sebelumnya. Jadilah lebih baik dan melompatlah lebih tinggi.

Loading...

Dalam menyikapi hal itu, kamu perlu melakukan introspeksi dan evalusi dari waktu-waktumu sebelumnya untuk mempersiapkan diri meyambut tahun yang baru (yang sudah pasti kamu akan melaluinya).

Kamu pasti sudah siap membuat resolusi atau tujuan yang diharapkan tercapai selama setahun kedepan. Membuat perubahan besar menjadi hal yang perlu untuk kamu lakukan.

Buatnya saja sangatlah mudah, namun semua itu butuh perencanaan dan perhitungan secara matang. Tentang langkah perubahan / resolusi tahun baru sudah menjadi tren dari dulu.

Ajang memperjuangkan resolusi tahun depan terkadang akan menjadi sesuatu yang mengejutkan bagi teman-temanmu. Oleh karenanya, buktikanlah! Bahwa kamu bisa untuk membuat resolusi dirimu untuk menuju perubahan yang baik dalam hidumu.

Resolusi tahunan yang telah kamu buat akan mampu membuat dirimu keep on track selama menjalani tahun depan, tapi apa jadinya jika resolusimu tidak pernah terwujud bahkan hanya sebagian yang terealisasikan.

Apakah kamu menjadi pribadi yang gagal? Berikut ini ada 5 hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki diri kamu dalam merealisasikan mimpi-mimpimu.

Ini merupakan hal sepele namun wajib untuk kamu perhatikan. Cara sederhana untukmu agar kamu bisa melakukan resolusi baru, melompat lebih tinggi!

1. Resolusi Tahunan Bukan Sekedar Mimpi Tapi Pembelajaran Menjaga Motivasi

Selalunya jika ditanya oleh teman-teman kenapa resolusi kamu jarang terwujud, jawaban dari kebanyakan karena alasan faktor kesibukan. Kegiatan yang berjubel sampai tidak bisa memikirkan rencana tahunan yang sudah dibuat menjadi kendala resolusi menjadi kian tidak terwujud.

Hal itu memang bisa menjadi kendala tetapi faktor penentunya sebenarnya adalah motivasi. Kurangnya motivasi membuat kamu tidak menganggap penting resolusi kamu tersebut untuk terwujud.

Biasanya motivasi menggebu-gebu terlihat disaat kamu membuat daftar resolusimu, namun motivasi kamu mulai mengendor dalam jangka waktu 12 bulan, bahkan mungkin kamu akan lupa apa saja resolusi kamu hanya dalam 3 bulan.

Intinya pertahankan motivasi serta konsistensi dari semangatmu karena resolusi hanyalah senarai tujuan diatas kertas. Tujuan utama kamu adalah menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Banyaknya Resolusi Tahunan Bukan Parameter Bahwa Kamu Menjadi Lebih Baik

Sepuluh atau lebih resolusi bukanlah hal yang bagus untuk direncanakan. Stigma jadul yang seperti itu kerap kali disampaikan, terlalu banyak berencana dapat menghancurkan rencana itu sendiri. Jika Plan A gagal maka ada Plan B jika gagal juga akan ada Plan C dan begitu seterusnya.

Misalnya, jika kamu ingin menjadi penulis. Janganlah terlalu membuat resolusi bombastis dengan menargetkan resolusi 10 listicle, 10 opini , 10 kuis dan 10 narasi. Mulailah dengan kapasistas dan keadaan dirimu terlebih dahulu.

Jika kamu menganggap diri kamu akan disibukkan dengan kegiatan yang banyak. Cukuplah kamu buat resolusi 1 sampai 3 untuk masing-masing jenis tulisan, jika bisa lebih hal itu sangat dianjurkan karena kembali ke point pertama motivasi. Resolusi adalah blueprint motivasi kamu.

3. Buatlah Resolusi Tahunan yang Kamu Yakini 90% Bisa Kamu Jalankan

Membuat resolusi terkadang disalah artikan dengan mendapatkan skill yang benar-benar baru. Hal itu tidak juga salah tapi hanya kamu sendiri yang bisa menilai diri kamu sanggup atau tidak. Baiknya mulailah dari hal sederhana yang bisa kamu lakukan.

Resolusi Tahunan adalah impian jangka pendek. Jangan menulis resolusi dimana kamu sebenarnya tahu untuk menguasai skill tersebut namun perlu waktu lebih dari setahun. Resolusi hanyalah gambaran kecil dari sebuah rancangan besar untuk tujuan hidup dan pencapaian kamu kedepannya.

4. Resolusi Tahunan Bukan Sebagai Sarana Ajang Pamer Impian

Semua orang menginginkan untuk dikenang. Disadari atau tidak di dalam setiap diri seseorang mengharapkan untuk menjadi sosok yang bisa lebih baik. Salah satu jalan untuk itu adalah membuat resolusi. Namun ingatlah,  resolusi bukan sesuatu yang kudu disebar luaskan.

Kamu bisa memberitahukan resolusi kamu kepada orang lain jika kamu sudah yakin dapat menyelesaikannya. Karena jika tidak kamu sendiri yang akan malu. Resolusi yang tidak tercapai bisa menjadikan sebuah stigma negatif bahwa kamu adalah sosok yang tidak konsisten dalam tujuan hidup dan perencanaan.

Tetaplah under the flow buatlah resolusi kamu hanya untuk dirimu sendiri, namun tidak selalu kamu harus menutup-nutupinya dengan sangat. Kepada orang-orang terkedat seperti ibu, ayah dan kakak, kamu boleh menceritakan apa yang akan menjadi resolusimu. Mintalah selalu semangat dari orang-orang terdekatmu.

Lainnya, biarkan mereka tahu sendiri atau jika kamu sudah berhasil menyelesaikan barulah kamu bisa membanggakannya kepada orang lain.

5. Resolusi Tahunan Itu Dijalankan Bukan Hanya Menjadi Coretan Pena dalam Buku Diari

Kamu harus bertindak, melangkah sedikit demi sedikit sesuai perhitungan resolusimu. Karena jika, tidak resolusi kamu layaknya bunga tidur jika terbangn akan sirna dalam ingatan.

Dalam hal ini, perlunya kamu membuat time frame untuk setiap resolusi kamu. Kapan memulai dan target waktu penyelesaian. Time frame akan mengajarkan tubuh dan pikiran kamu secara tidak sadar untuk bersikap disiplin dan konsisten.

Time frime juga bukan hanya sekedar catatan tertulis formalitas, namun kamu harus benr-benar membawanya selalu, menjadikannya teman disetiap waktu dan aktivitasmu.

Resolusi tahunan adalah rangka baja yang kuat untuk memperbaiki diri kamu di masa depan. Ambillah tindakan pasti untuk melakukan apa saja yang sudah kamu rencanakan, dan Melompatlah Lebih Tinggi!

Jadi apakah kamu siap mewujudkan resolusi 2019?

Loading...

2 Comments

  1. Nug
  2. Bagas

Reply