Mengenal Psikologi Kepribadian? Penting Nggak, Sih?

Psikologi Kepribadian

image via honestdocs.id

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata psikologi? Seseorang yang dapat membaca pikiran orang lain? Atau seseorang yang dapat memanipulasi keadaan atau orang lain?

Atau bahkan seseorang yang menangani orang kelainan mental atau sakit jiwa?

Loading...

Jika salah satu atau semua yang terlintas di pikiran Anda seperti halnya di atas maka persepsi Anda perlu diluruskan.

Orang biasa seperti kita ini tentu saja tidak dapat membaca pikiran ataupun memanipulasi orang.

Semua hal itu perlu dipelajari dengan ilmu dan ilmu tersebut disebut psikologi.

Lalu, apakah seseorang yang menangani orang sakit jiwa mempelajari ilmu psikologi? Tentu saja, orang tersebut mempelajari salah satu cabang ilmu psikologi.

Bahkan, saat ini ada salah satu bagian dari ilmu psikologi yang sedang diminati mayoritas orang. Ilmu psikologi tersebut adalah psikologi kepribadian.

Apa itu ilmu psikologi?

Untuk sampai ke psikologi kepribadian, kita harus meluruskan terlebih dahulu definisi dari ilmu psikologi.

Psikologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche-yang berarti jiwa atau napas hidup-dan logos-yang berarti ilmu–.

Tapi, jika psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa itu kurang tepat.

Hal ini karena Jika psikologi merupakan suatu ilmu maka berlaku juga syarat dari ilmu tersebut, yaitu memiliki objek, sedangkan jiwa bersifat abstrak dan sulit untuk digambarkan.

Maka dari itu, kita harus mencari manifestasi dari jiwa itu sendiri dan manifestasi tersebut ada dalam bentuk perilaku dan interaksi manusia sebagai pemilik jiwa.

Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa “ilmu psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia sebagai induvidu serta interaksinya terhadap individu lain dan lingkungannya”.

Oleh karena itu, seseorang dapat mengetahui sifat dan perilaku orang lain karena mempelajari ilmunya. Salah satunya adalah dengan melihat gerak-gerik orang tersebut dan mengartikannya.

Hal seperti ini lebih dikenal dengan nama psikologi keperibadian.

Apa itu psikologi keperibadian?

Sebelum membahas psikologi kepribadian, ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu kepribadian?

Kepribadian ini berbeda dengan karakter atau watak, bahkan kebiasaan seseorang.

Ini dikarenakan kepribadian mempunyai ciri khas sendiri yang berperan penting dalam kehidupan manusia atau individu itu sendiri.

Nah, dari sini bisa kita simpulkan bahwa keperibadian ini dapat diartikan sebagai sekumpulan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh individu dalam bertingkah laku dan berinteraksi.

Dengan pola yang cenderung dinamis dan tidak berubah ini, mengakibatkan induvidu tetap dalam merespon situasi pada lintasan waktu yang terjadi,

serta memiliki model penyesuaian yang unik pada masing-masing individu dengan lingkungannya.

Itulah definisi singkat tentang kepribadian. Lalu, bagaimana dengan psikologi kepribadian?

Psikologi kepribadian sendiri merupakan salah satu disiplin ilmu psikologi yang mempelajari kepribadian manusia melalui tingkah laku atau sikap sehari-hari orang tersebut yang menjadi ciri khasnya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Apakah tujuan mengetahui atau mempelajari psikologi kepribadian?

Secara sederhana, psikologi kepribadian ini mempunyai beberapa konsep, yaitu:

Karakteristik manusia

Pada konsep ini, psikologi kepribadian mengungkapkan karakteristik manusia dengan mencari tahu hubungan antara satu karakter dengan karakter yang lainnya.

Sedangkan, adanya perbedaan karakter manusia merupakan hasil dari pemetaan karakter dari satu manusia dengan manusia yang lainnya.

Penentu kepribadian

Konsep psikologi kepribadian ini mengkaji dengan melihat latar belakang keluarga, sosial, agama, pendidikan, dan lain sebagainya.

Di sini, kepribadian manusia sangat tergantung dengan lingkungan sekitarnya, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya karakter bawaan dari lahir yang berkembang karena lingkungan sekitarnya.

Alasan perilaku manusia

Dalam konsep psikologi kepribadian yang satu ini, pengkajian dikhususkan pada satu individu, tanpa menghubungkan dengan individu yang lainnya.

Dengan alasan tersebut, perilaku individu tersebut dapat dikatakan unik–atau berbeda–atau dapat juga memiliki kesamaan dengan individu yang lainnya.

Dari ketiga konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari mengetahui atau mempelajari psikologi kepribadian ini adalah untuk mengungkapkan alasan yang menyebabkan manusia bertingkah, berpikir, atau melakukan sesuatu.

Selain itu, dengan mempelajari cabang ilmu psikologi ini seorang individu dapat menilai individu lainnya dengan melihat caranya berbicara, bertindak dalam mengambil keputusan, dan berpikir melalui ide-ide yang disampaikan.

Bukan hanya itu, psikologi kepribadian ini dapat pula dikatakan berperan penting dalam pergaulan, memilih rekan kerja atau bisnis,

Bahkan dapat menjadi acuan sebagai seleksi pemilihan pegawai atau karyawan di perusahaan.

Selain di atas, psikologi kepribadian juga terbagi dalam beberapa macam.

Inilah macam-macam psikologi kepribadian

Untuk membedakannya, psikologi kepribadian ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Pertama, psikologi kepribadian berdasarkan metode yang digunakan. Dengan dasar ini, teori disusun atas pemikiran psekulatif dan data hasil penyelidikan empiris.
  • Kedua, psikologi kepribadian berdasarkan komponen kepribadian yang digunakan. Dari sini, teori pengkajiannya mencakup teori konstitusional, tempramen, ketidaksadaran, faktor, dan teori kebudayaan.
  • Ketiga, psikologi kepribadian berdasarkan pendekatan. Teori yang disusun pada jenis ketiga ini berdasarkan pendekatan tipologis dan kesifatan.

Dari ketiga jenis psikologi kepribadian tersebut, melahirkan perbedaan sudut pandang di antara para ahli sehingga terciptalah beberapa teori psikologi kepribadian.

Teori Psikologi Kepribadian

Berikut ini merupakan teori-teori tersebut.

Teori humanistik

Teori psikologi kepribadian ini dikemukan oleh Abraham Maslow. Berdasarkan dengan filsafat eksistensialisme yang menolak manusia adalah bentukan sejak lahir, ia berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan sendiri dalam bertindak mengambil keputusan atau memilih takdirnya sendiri.

Teori behavioristik

Teori yang satu ini selalu dihubungkan dengan B. F. Skinner. Sesungguhnya, teori psikologi kepribadian ini dipelopori oleh beberapa tokoh psikolog.

Mereka adalah J. B. Watson, B. F. Skinner, E. L. Thorndike, dan Ivan Pavlov. Dalam teori ini, mereka berpendapat bahwa kepribadian itu bisa didapatkan dari belajar pada lingkungan.

Hal ini dikarenakan pendapat mereka yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia merupakan fungsi stimulus.

Teori psikodinamika

Dikembangkan oleh Sigmun Freud, teori psikologi kepribadian ini berpendapat bahwa di dalam diri manusia memiliki energi psikis yang dinamis.

Energi tersebutlah yang nantinya akan menentukan kepribadian manusia. Hal ini disebabkan karena sifat dari energi tersebut yang kekal atau tidak dapat dihilangkan.

Meskipun, energi tersebut dihambat, akan tetap mencari salurannya sendiri untuk keluar.

Teori belajar sosial

Berdasarkan kesepakatan Dollar, Miller, Rotter, dan Bandura maka teori psikologi kepribadian yang terakhir ini mencetuskan bahwa kepribadian manusia merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungan secara terus-menerus dan saling memberi pengaruh satu sama lainnya.

Selain itu, dikemukakan juga bahwa pembentukan perilaku manusia ada dua cara, yaitu secara langsung dengan mendapatkan penghargaan atau hukuman dari lingkungan dan secara tidak langsung dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan

..

Demikian sedikit pembahasan tentang psikologi kepribadian. Dari uraian di atas, tentu kita sudah dapat menyimpulkan sendiri, bukan? Apakah penting atau tidak untuk dipelajari?

Anda tidak mengambil disiplin ilmu akademik yang berhubungan dengan ini bukanlah halangan untuk Anda mempelajarinya.

Dengan memahami ini, Anda akan lebih mengenal diri Anda bahkan lingkungan Anda sendiri. Tertarik belajar ilmu Psikologi?

Yap, semoga artikel ini menambah wawasan yang bermanfaat. Terimakasih.

Loading...

Reply